Rabu, 22 Oktober 2008

OPINION

Hari Gini Masih Tawuran?


Menarik disimak peristiwa yang terjadi antara dua buah universitas swasta terkenal di Jakarta yakni tawuran yang terjadi antara mahasiswa UKI (Universitas Kristen Indonesia) dan mahasiswa YAI, sabtu 18/10/2008 didepan kampus mereka didaerah salemba Jakarta Pusat. Terlepas dari siapa yang salah, siapa yang memulai, hal ini mencerminkan bahwa mahasiswa masih terjebak dalam pola-pola “dangkal” dalam menyelesaikan setiap konflik dan masalah yang ada. Bukankah mahasiswa itu sebenarnya makluk intelek yang seyogyanya memberika solusi yang jitu baik itu dalam melihat persolaan pribadi maupun persoalan yang lebih besar seperti menjaga jalannya reformasi yang sekarang masih tertatih –tatih.

Ada apa gerangan yang terjadi di kalangan generasi muda kita. Mahasiswa sebagai ‘agent of change’ dalam era sekarang ini sangat dituntut sekali perannya. Peran mahasiswa belum selesai setelah bergulirnya reformasi. Tetapi tugas mahasiswa lebih komplek lagi. Oleh karena itu bangsa ini sangat membutuhkan para mahasiswa-mahasiswa yang bisa memberikan solusi jitu terhadap persolaan bangsa ini. Akan tetapi jika mahasiswa itu sendiri belum mampu memberikan solusi terhadap masalah internal mereka, sungguh sangat miris sekali, bagaimana ia akan membetulkan arah bangsa ini.

Kearifan dan sikap kedewasaan mahasiswa sangat dituntut sekali. Mereka (mahasiswa) bukan lagi sekolompok orang yang menyelesaikan persoalan dengan otot, tetapi dengan otak, diplomasi dan pendekatan-pendekatan personal. Sehingga persoalan ataupun sengketa pribadi antar oknum mahasiswa bisa diselesaikan dengan cara santun dan tidak lagi melakukan ‘premanisme” ataupun merusak fasilitas umum yang kesemuanya itu hanya bikin rakyat tambah sengsara. Rakyatpun bangga ketika dengan bersama elemen mahasiswa bisa menggulingkan orde baru. Dan tentunya, rakyat akan bertambah bangga lagi, kalau melihat mahasiswa Indonesia lebih dewasa, matang dalam bertindak dan berpretasi global.
Bagaimana menurut pembaca?

Tidak ada komentar: